Ada beberapa indikasi penyebab yang mengakibatkan FMEA tidak begitu memberikan masukan bagi perusahaan, Indikasi itu antara lain karena:
- Kurang paham proses yang dianalisa
- Adanya shortcut action dalam mengantisipasi masalah yang diidentifikasi
- Data penyelesaian tidak realistis
- Tidak ada prioritas action
- Kompetensi team yang kurang
- Beban pekerjaan dan pemahaman fungsi FMEA
- Tidak mengejar value untuk organisasi atau harapan perusahaan
- Special characteristic belum serius dikelola dalam FMEA, sekedar symbol?
- Fokus di form sebagai tujuan bukan mengurangi risiko
- Waktu pekerjaan yang kurang dan dipaksakan
- Kurangnya kesadaran siapa yang terlibat dalam tiap action di FMEA
- Tool apa yang perlu dibuat sehingga FMEA bisa dibuat bernilai / efektif
Sebenarnya kalau dibahas detail kondisi-kondisi di atas disebabkan oleh karena perencanaan pembuatan FMEA yang tidak matang, Di Manual VDA-AIAG FMEA disebutkan ada 7 kegiatan yang dinilai penting yang harus dipenuhi agar FMEA bernilai dan berperan, ke-7 kegiatan itu adalah:
- Perencanaan Pembuatan FMEA (plan & Prepare)
- Sistem analisis yang terpadu dan akurat
- Menentukan Profile Risk actual di produk/proses
- Memelihara FMEA sebagai dokumen hidup
- Kesimpulan dan komunikasi ke stakeholder
- Penggunaan FMEA Family secara efektif
- Pemamfaatan FMEA ke subcont
Nah di manual AIAG-VDA FMEA, ke-7 di bahas tuntas.
Khusus dalam perencanaan FMEA merupakan salah satu bagian yang tidak hanya menetapkan scope saja tetapi bagaimana juga;
- Program FMEA mempertimbangkan hal-hal terkait produk atau proses / memperhatikan scope proses yang dilakukan
- mengidentifikasi Team (personal yang memahami FMEA, Crossfunctioned, mempunyai sifat partisipasi yang baik)
- Definisikan Scope proses yang dibahas
- Mampu mendefinisikan Customer sebelum mengisi Form
Kami yakin bahwa pekerja sudah tahu apa itu planning, tetapi kenyataannya belum paham sehingga banyak timbul alasan yang mengakibatkan FMEA tidak berfungsi/bermamfaat bagi internal perusahaan.
Nah sekali lagi pilihlah team, pastikan mindset yang benar mengenai FMEA, baru buatlah FMEA.
Dibeberapa training kami, kami sepakati beberapa tugas yang harus dilakukan setelah training, tugas-tugas itu al:
- Mengidentifikasi semua kegiatan yang berpotensi menyebabkan defect / kegagalan fungsi produk
- Menetapkan team yang kompeten baik diteknis dan non teknis
- Menyepakati bahwa tujuan FMEA menurunkan defect
- Memastikan pelaporan/progress pembuatan dan target defect turun dilaporkan ke manajemen
- Melakukan audit setelah FMEA telah diimplementasikan
Bagaimana perencanaan pembuatan FMEA di tempat anda?
Salam
www.improvementqhse.com