MANAJEMEN TOOLING DAN MESIN DI IATF 16949

Ada yang menyebutkan secara umumnya bahwa tooling dan mesin sebagai sarana/alat dan diatur dengan proses yang sama. Tujuan pengaturan tooling dan mesin Tooling adalah didapatkan kondisi terpelihara, baik dan siap ketika akan dipakai. Pengelolaan mulai dari terima (chek ketika terima), penyimpanan, pemakaian, perbaikan / penggantian atau serah terima kembali ke pelanggan (bila tooling tersebut milik pelanggan), harus dikontrol.  Tetapi ada satu yang membedakan secara siginificant antara tooling dan mesin, Tooling sifatnya perishable (batasannya waktu aus tooling) tetapi mesin adalah waktu pakai. Jadi dalam implementasi waktu aus pada tooling dan waktu pakai pada mesin menjadi acuan kontrol.

Berikut hal lain yang membedakan antara implementasi tooling dan mesin

No Point Perbedaan Tooling Mesin
1 Jenis ·    Produksi, tooling yang digunakan untuk mencetak produk

·    Inspeksi, tooling untuk membantu atau mengukur

·    Alat bantu, untuk membantu proses produksi sehingga proses produksi mudah dilakukan

 

Memberikan value produk:

·    Mencetak produk

·    Mengecek produk

2 Dasar Pengechekan pemeliharaan Waktu aus, waktu aus bisa didapat dari jumlah stroke, jumlah pakai Waktu, biasanya waktu pemeliharaan:

·    Harian untuk chek oleh operator ketika mulai produksi

·    Non harian, biasanya dilakukan oleh maintenance

3 Point chek ·    Dimensi

·    Kondisi Permukaan yang dipakai

Sesuai dengan manual alat/mesin dan history downtime. Di Histroy Downtime akan terlihat jelas apa yang perlu diperhatikan pada mesin tersebut
4 Record Pengechekan Data Dimensi Produk Cheksheet Perawatan Mesin
5 Pelaksana Kontrol Bagian Tooling maker Produksi

Maitenance

6 Studi MSA Bisa dilakukan terutama  

 

Pada IATF 16949:2016 untuk tooling dijelaskan di pasal 9.5.1.6, dimana disebutkan bahwa perusahaan harus menyediakan sumber daya : terkait tool, fabrikasi, dan tindakan verifikasi aktifitas produksi, salah satunya dengan menerapkan pengaturan pada tooling, baik pengaturan tooling yang diberikan oleh pelanggan atau dibuat sendiri. Untuk tooling pelangganpengaturan tersebut minimal pada aspek:

  • Fasilitas pemeliharaan dan perbaikan
  • Penyimpanan, penyimpanan tool harus jelas dengan ID area (misalkan ID warna tertentu untuk satu Customer
  • Set up
  • Proses penggantian untuk perisable tool
  • Kontrol modifikasi termasuk pelaksanaan dokumentasi
  • Identitas tooling

Semua aspek tersebut harus sama dilakukan walaupun tooling tersebut dimiliki oleh pelanggan atau supplier (outsource)

 

Salam

Improvementqhse.com