FMEA adalah tool untuk mengidentifikasi setiap kegagalan yang terjadi pada semua aktivitas produksi, lalu penyebab kegagalannya dihilangkan agar kegagalan tersebut tidak terjadi atau berkurang, detail parameter-parameter penyebab kegagalan yang diidentifikasi di FMEA disebutkan Control Plan, Control plan akan dijadikan guidance sistem pengontrolan pada proses. Tetapi dalam implementasi FMEA-Control Plan sering ditemukan ketidaksesuaian.
Berikut beberapa catatan ketidaksesuaian yang sering terjadi selama implementasi FMEA-CONTROL PLAN (sumber hasil audit oleh Sentral-Sistem dan Badan Sertifikasi)
Semoga catatan di bawah ini bisa membantu memberikan inputan implementasi FMEA-Control Plan di tempat rekan-rekan
CAKUPAN FMEA
- FMEA belum mengcover semua NG yang ada
- FMEA belum mencakup FMEA untuk incoming inspection
PERBAIKAN FMEA
- tidak ada bukti follow up efektifitas perbaikan terhadap FMEA yang ber-RPN tinggi
- Rekomendasi perbaikan tidak selalu di ambil saat tingkat severity dan deteksi diatas target sebagaimana yang disebutkan di FMEA
- Langkah-langkah untuk mengurangi resiko potensial belum diidentifikasi pada FMEA part number xxxxx
- Review FMEA tidak selalu efektif, contoh penggunaan error proofing yang tidak dijalankan; review perbaikan tidak dilakukan
- Bukti perbaikan terhadap resiko kegagalan tidak ada bukti dilapangan
- Rekomendasi action tidak sesuai, baik kesesuaian pelaksanaan dan waktunya
IMPLEMENTASI FMEA
- Banyak ketidaksesuaian ketentuan FMEA, Control plan, dan pelaksanaannya (IK, record)
- Incoming dan penyimpanan tidak masuk ke dalam evaluasi FMEA
SPESIAL KARAKTERISTIK DI FMEA
- Identifikasi Spesial karakteristik tidak dicantumkan dalam dokumen terkait (FMEA, Control plan)
- Review Karakteristik penting tidak dilakukan secara regular
- Simbol kararteristik tidak sesuai (Simbol AA tidak digunakan untuk karakteristik Durability Test, Simbol F tidak diidentifikasi sebagai Karakteristik Wire Diameter seperti yang dinyatakan di Control Plan
- Tidak ada bukti evaluasi terhadap persyaratan karakter produk, misalkan nilai hardness material 60 HRB, tetapi tidak ada kejelasan evaluasi
- Tidak selalu resiko kegagalan diselesaikan dan dievaluasi
- Tidak ditemukan bukti bahwa pengesahan dari pelanggan dijalankan sebelum produksi massal sebagaimana yang diminta pelanggan
CONTROL PLAN
- Control plan tidak mengidentifikasikan pelaksanaan penerimaan barang / raw material
- Tidak ada kejelasan toleransi pada karakter penting produk
- Tidak sesuai pelaksanaan ketentuan control plan dengan implementasi
- Informasi di control plan tidak lengkap, seperti control part number, part name, deskripsi, identifikasi atas special karakter dll
- Control plan belum divalidasi oleh Karyawan yang berwenang
- Control plan tidak mengidentifikasi sesuai actual proses yang dilaksanakan, contoh Kontrol arus yang ada di proses las tetapi di Control plan tidak disebutkan
- Ada proses yang tidak masuk ke dalam control plan à Setting slitter tidak dijelaskan dan direferensikan secara jelas dalam control plan
- Control plan tidak mencover penggunaan alat ukur yang dipakai
- Reaction Plan tidak selalu spesifik
- Tidak ada perbedaan antara pre launch control plan dan Control Plan terakhir padahal di problem trial terjadi perbaikan-perbaikan terhadap proses awal
Jadi silahkan direview bagaimana implementasi FMEA dan Control Plan di tempat anda, pastikan tidak hanya memenuhi saja, tetapi pastikan memang bermamfaat bagi proses kita.
Salam