CUSTOMER REQUIREMENT (CR) DAN CUSTOMER SPECIFIC REQUIEMENT (CSR)

CUSTOMER REQUIREMENT (CR) DAN CUSTOMER SPECIFIC REQUIEMENT (CSR)

Mengetahui dan memenuhi persyaratan pelanggan adalah hal yang penting dalam suksesnya perusahaan, bahkan potensi MAJOR FINDING bila persyaratan customer diabaikan dibanding dengan TIDAK KONSISTENNYA terhadap persyaratan IATF 16949. Persyaratan pelanggan dapat ditentukan melalui research, inputan dari pelanggan, atau ketentuan yang diperoleh saat pelanggan saat membeli produk kita, dan bisa juga pelanggan menginformasikan melalui manual yang mereka punya. Semua ketentuan ada di situ.

Definisi Customer Requirment menurut kamus Web Master adalah karakteristik dan spesifikasi khusus dari produk atau layanan khusus yang ditentukan oleh pelanggan (http://www.businessdictionary.com/definition/customer-requirements.html, akses 13/08/2017)
DI IATF 16949 ada istilah CR dan CSR. CR adalah semua persyaratan yang diminta oleh pelanggan (termasuk teknis, komersial, spec produk, persyaratan manufaktur, general-term & Condition, dll), sedangkan yang dimaksud CSR adalah interpretasi dari persyaratan tambahan yang link ke pasal khusus dari persyaratan IATF 16949 (LIHAT DEFINISI di IATF 16949;2016). Beberapa customer mengeluarkan CSR setelah persyaratan IATF 16949:2016 diberlakukan.

CR dan CSR harus dipenuhi, lihat di buku Rules Achieving and Maintaining IATF Recognition Edisi-5 (sekarang edisi -6), beberapa point penting mengenai CSR di Rules Achieving and Maintaining IATF Recognition Edisi-5:
• CSR harus diaudit, disampling efektifitas pelaksanaanya (Halaman 32)
• Pada saat stage-1 akan diminyta melist semua pelanggan otomotive dan meminta tanggal CSRnya (halaman 34 point d dan halaman 42 point d)
• dll

IMPLEMENTASI CR dan CSR
CR biasanya sudah dipenuhi saat pelaksanaan Permintaan Order/Penanganan Produk baru, karena yang diminta adalah untuk memenuhi: Harga, Spec, Kemampuan manufaktur dll, sedangkan CSR diberikan kemudian. Untuk perusahaan-perusahaan tertentu, misalkan General Motor, Ford, dll malah sudah menginformasikan CSR mereka, jadi kalaupun saat awal project CSR belum dikasih, maka bukan alasan kita tidak menerapkan ketentuan di CSR mereka, jadi pastikan CSR kita selalu update. Ihat CSR GM, Ford dll yang diupdate, silahkan lihat di website IATF di http://www.iatfglobaloversight.org/oem-requirements/customer-specific-requirements/.

BEBERAPA CSR DI SATU PERUSAHAAN
Nah setelah kita dapatkan CSR, bagaimana memenuhi ketentuan-ketentuan tersebut? Bila ada beberapa CSR yang harus kita penuhi, bagaimana CSR itu sekaligus diterapkan? Ya kadang merepotkan, tetapi HARUS diyakini bahwa point-point CSR itu mempunyai alasan kenapa harus ada dan juga CSR akan memberikan masukan ke sistem kita sekarang. Point perhatian CSR pada umumnya sama, jadi bisa saja diterapkan pada point yang lebih ketat (bila memungkinkan).

CSR BARU DAN TIPS PELAKSANAAN CSR
Untuk CR atau CSR yang dinilai baru diterima, ini harus ada bentuk pemahaman di pekerja yang nanti melakukannya, sehingga Sistem training,coaching atau sosialisasi harus ke CR atau CSR juga. Bilapun ketentuan CSR sudah dipahami, bisa juga dibuatkan sebagai materi refrehment training.

Contoh beberapa ketentuan di CSR:

  • penggunaan software PO customer, walaupun ada sosialisasi oleh pelanggan tetap untuk staff yang tidak bisa datang ke customer harus ditraining pemakaian software tersebut
  • penggunaan sistem Kanban untuk tiap produk A dengan label khusus
  • Ketentuan security produk untuk produk customer A
  • dll

Berikut tips implementasi CR atau CSR:

  • Buatkan dalam bentuk matrik, identifikasi semua ketentuan pelanggan (lihat contoh)
  • Sosialisasikan ketentuan CSR
  • Implementasikan. Ini yang beragam, kadang agak sukar diimplementasikan. Misalkan disebutkan ketentuan masa kalibrasi alat tidak tahunan tetapi tiga bulanan untuk customer A. Pelaksanaan disesuaikan bagaimana mengaturnya. Biasanya dibuatkan informasi tabel.
  • Untuk memastikan konsistensinya, maka lakukan audit terhadap CSR, untuk ini disarankan lakukan saja semua CSR dalam waktu yang sama, sehingga lebih menghemat waktu.
    Kenapa CSR lebih penting daripada persyaratannya?

Saya angkat tulisan CS atau CSR ini ini karena melihat aspek kepercayaan pelanggan, bayangkan bila CR/CSR kita abaikan? Bukankah customer akan kecewa dan mungkin beralih ke yang lain?  Kalau kita melihat dari sisi audit IATF 16949, lihat Rules Achieving and Maintaining IATF Recognition Edisi-5, akan menjadi temuan major bila CSR tidak dipenuhi dan berakibat negatif ke pengiriman atau ke produk.

Bagaimana implementasi CSR di tempat anda?
Join Group WA IATF 16949 INDONESIA di no 0813-8438-0326
www.improvementqhse.com
08777-178-1334 (Nova)