Kalau ditanya apakah harus ada Alternate Method untuk kontrol di proses utama? Maka jawabannya adalah TIDAK HARUS. Lalu kapan Alternate Method dibuat? Ini tergantung risiko proses utama kita. Pertimbangan Alternate Method ini biasanya timbul pada saat:
- New Model, saat New Model, tim harus mereview proses utama dengan menganalisa risiko Kontrol kegagalan pengendalian yang sudah ada dan berdasarkan risiko dan tingkat keparahan kemudian diputuskan apakah Alternate Method Ketika back-up atau kontrol Alternate Method dinilai perlu, maka keduanya kontrol itu harus dijelaskan pada Flow Proses, PFMEA, Control Plan, dan Standard Kerja.
- Ketika ditemukan kegagalan dalam pengendalian kontrol proses utama dan dinilai perlu buatkan Alternate Method tetapi perlu dilakukan kajian resiko dengan FMEA terlebih dahulu, dan jika disetujui, dilanjutkan dengan mengembangkan tatacara pengendalian Alternate Method dengan: menerapkan pengendalian, memverifikasi efektivitas secara berkala, dan kemudian memvalidasi ulang ketika kembali lagi ke kontrol utama.
- Ide Improvement, konsep antipasti dengan membuat bentuk kontrol sebagai back up juga perlu, ingat Alternate Method berfungsi salah satunya ketika kontrol yang ada bermasalah.
Risk Gangguan Kontrol di proses utama yang memerlukan Alternate method biasanya terjadi karena kontrol yang saat ini bila tidak dilakukan dan mengakibatkan stop produksi atau barang yang belum dichek semakin banyak kemudian berpotensi besar mengganggu pengiriman.
Jadi pikirkan dan listkan alternate Method yang ada/yang perlu di proses utama, lalu secara berkala harus ditinjau dan selama ada masukan perbaikan di Alternate Method, harus juga dilakukan update Flow Proses, P-, FMEA, dan Control plannya.
Salam