PROBLEM SOLVING DI IATF 16949

Pada pasal IATF 16949 10.2.3 tentang PROBLEM SOLVING ada penambahan kalimat: WHICH PREVENT(S) RECURRENCE, maksudnya menekankan bahwa point a s.d f di pasal itu HARUS sampai mencegah kejadian jangan sampai berulang.

Jadi tetap akan dinilai TIDAK MEMENUHI, walaupun sudah ada: prosedur PROBLEM SOLVING, Analisa skala risiko, Containment, Interim Action, Analisa Root Cause dan Perbaikan Sistematisnya, bahkan sampai ada Pokayoke dan ada update dokumen spt FMEA/Control plan atau cheksheet… TETAPI MASALAH TETAP BERULANG

Menurut kami untuk proses tertentu, memastikan masalah sudah efektif ditangani juga dengan melihat trend data, selama masalah itu berkurang (apalagi signifikan) maka barulah PROBLEM SOLVING bisa dinilai efektif.  Jadi untuk kondisi ini: kami sarankan pelajari trend DATA Problem (terutama terkait produk dan proses seperti dari data: Komplain, Return Produk, Audit Produk & Proses, dan Masalah Produk/proses Internal), pastikan tidak ada pengulangan kejadian yang sama, apalagi dalam waktu dekat. Kalau ada maka HARUS nyatakan Tindakan /Laporan sebelumnya TIDAK EFEKTIF dan HARUS lanjutan pengamatan dan Analisa, dan jangan lupa ada Tindakan AUDIT  untuk pemastian Tindakan-tindakan yang ditetapkan sudah dilakukan.  Lemah dianalisa masalah dengan bukti masalah yang sama berulang sama saja dengan membuat masalah baru dan tentu berpotensi kerugian.

Bagi anada yang membutuhkan Manual untuk Guideline PROBLEM SOLVING, dapat juga membeli buku AIAG CQI-20: tentang – Effective Problem Solving Guideline-, hub Nova di 08777-178-1334 atau email di improvementqhse@gmail.com

www.improvementqhse.com