PENERAPAN PPAP PADA LAYER KE DUA

Pernahkan kita sering mendapatkan masalah kualitas barang pemasok setelah beberapa waktu atau beberapa kali pengiriman, padahal diawalnya tidak pernah terjadi? Hal ini biasanya disebabkan karena penyetujuan produk pemasok hanya melalui harga dan samplenya saja. Padahal harga dan produk yang sesuai belum memastikan konsistensi pengiriman produk yang bagus. Bagaimana mungkin mengirim produk sample atau produk awal ke customer  dengan kondisi yang jelek, pasti ada spesial penanganan bukan? Oleh karena itu untuk mengantisipasi kondisi tersebut perlu dilakukanlah evaluasi terhadap proses produksi pemasok, atau approval pemasok dilakukan dari approval proses produksinya.

Di IATF 16949 mengharuskan adanya approval proses untuk pemasok manufaktur, istilahnya sering disebut penerapan PPAP pada layer 2. Secara defini dikatakan bahwa penerapan PPAP pada layer 2 adalah penerapan PPAP ke pemasok, untuk memastikan adanya approval proses produksi (bukan hanya approval sample). Diklausal ISO TS 16949 7.3.6.3, dimana dikatakan bahwa organisasi harus menetapkan sistem approval proses produksi dan produk yang disupplai pemasok, lalu dikatakan bahwa persetujuan produk pemasok dilakukan setelah adanya approval proses. Malah  di IATF 16949 ditekankan sampai pada pengembangan  sistema di Pemasoknya.

Dalam penerapan buatlah yang praktis tetapi mengontrol, untuk PPAP skala pemasok (layer dua) bisa saja dipersyaratkan point-point penting dahulu, dimana point penting itu dapat menggambarkan bahwa proses produksi mereka sudah sesuai ketentuan organisasi, point-point tersebut antara lain bisa: data cycle time, Control plan, simple, check sheet poduksi mereka. Prinsipnya dibuat praktis dan sesuai resiko bahan/jasa yang disupplai.

Di bawah ini contoh  PPAP supplier tersebut:

 

Salam PPAP Supllier

www.improvementqhse.com