PASAL 6.2.2.1 DI IATF 16949 TENTANG TARGET MUTU DAN RENCANA KERJANYA

PASAL 6.2.2.1 DI IATF 16949 TENTANG TARGET MUTU DAN RENCANA KERJANYA

Di pasal 6.2.2.1 IATF 16949 menyatakan tiga point yang harus dipenuhi mengenai, point itu adalah:

  • top manajemen HARUS memastikan target kualitas sesuai dengan persyaratan pelanggan. Target tentu memikirkan pelanggan, semua keinginan pelanggan harus diidentifikasi dan dipastikan tercapai. Penyimpangan terhadap keinginan pelanggan akan mendatangkan masalah pendapatan atau image bagi perusahaan. Target umum yang dipersyaratkan pelanggan dalam industry otomotif adalah: Kualitas yang baik dan pengiriman yang selalu tepat. Untuk customer tertentu, target lain bisa diberikan sesuai dengan konsern mereka.
  • Target itu harus dinyatakan, dipelihara sampai ke fungsi terkait, proses dan level yang ada di perusahaan. Setelah disepakati target itu, maka target harus dipertimbangkan disuport oleh departemen. Proses dan bahkan sampai level tertentu. Prinsipnya target customer itu berada di atas, pemenuhannya melalui departemen, proses dan level tertentu. Jadi breakdown saja target perusahaan menjadi target departemen/proses dan fungsi/level
  • Memastikan adanya pertimbangan pihak terkait dan persyaratan sebagai target tahunan dan target performance. Jadi semua pihak terkait dengan perusahaan seperti: pelanggan, pemerintah, group perusahaan, dll harus diidentifikasi keinginannya, dan bila perlu ditargetkan sebagai bukti kontrol secara konsisten. Misalkan:
    • Group menginginkan penjualan naik 5% pertahun
    • Owner menginginkan adanya penurunan biaya listrik 5% dari tahun sebelumnya.
    • Pemerintah menginginkan kandungan zat x tidak lebih dari 5ppm yang tertuang pada peraturan yang dikeluarkan pemerintah

Berikut contoh breakdown target Kualitas dan Sales, silahkan buat untuk target yang lainnya.

Jangan lupa hal lain mengenai target, pastikan target itu:

  • Bisa bersifat mencegah (leading) dan mendeteksi adanya kerugian (lagging). Disarankan lebih banyak dibuat bersifat leading
  • Pastikan SMART
  • Ingat target itu tanggungjawab bersama, misalkan Target kualitas, itu yang merekap data bisa tetapi yang bertanggungjawab adalah semua, karena bisa saja masalah kualitas dari mesin atau supplier .

Saya buatkan mindmap target berdasarkan pasal 6.2.2.1 IATF 16949

Bagaimana penetapan target di tempat anda? Masih belum semua mempnyai target specific? Bukankan bekerja tanpa target itu membosankan? Ya membosankan karena aktifitas kita akan fokus pada kegiatan harian. Dengan adanya target akan melahirkan ide-ide baru, ide baru akan memberikan warna di pekeraan, ya  karena kita dipaksa berpikir bahwa target harus dipenuhi.

Terakhir saya kasih cerita mengenai suatu research ini, saya harap dengan membaca ini kita  bisa menyadari akan pentingnya target. Minimal target untuk diri kita sendiri

Research Dave Kohl, professor emeritus di Virgina Tech, menyimpulkan dari ratusan orang yang diminta keterangan mengenai target:

  • 80 % orang tidak memiliki target
  • 16 % memiliki target yang tidak tertuliskan
  • <4% persen menuliskan target
  • 1 % menuliskan dan meninjau target secara teratur

Lalu ditelusur pada 1 % , mereka memiliki penghasilan Sembilan kali lebih banyak selama hidup mereka dibanding dengan mereka yang tidak menetapkan target. Disimpulkan orang yang menetapkan, menulis, dan meninjau target, dipastikan mempunyai ciri orang berkemauan keras.  Keinginan kuat dan murni yang dinyatakan membuat kekuatan atau motivasi untuk menyelesaikan target tersebut. Target bisa merupakan pendorong atau energi kita untuk melahirkan kegiatan dan keinginan untuk merelasisasikan. Target juga merupakan penyadaran atas peran kita. Semua menginginkan makna/nilai yang bisa diwujudkan melalui mereka atau team mereka, bukti wujud itu bisa dengan bentuk target. Target akan merubah kondisi atau menceritakan kondisi yang bernilai itu. Jadi dimana kita, apa yang kita lakukan, evaluasilah dengan target

Salam

www.improvementqhse.com