Tulisan ini menekankan pembahasan Partisipasi sesuai yang diminta oleh ISO 45001:2018, partisipasi ini masuk pasal 5. Kalau dilihat secara gabungan antara ISO 9001:2015, ISO 14001:2015 dan ISO 45001:2018 akan terlihat seperti ini silkus PDCA nya
Menurut Wikipedia, partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang melaksanakan dalam proses belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya. Dari pengalaman kami, selama melakukan konsultasi setup sistem atau improvement program di client, masalah partisipasi ini menjadi kendala besar, sehingga kami pasti membat strategi-strategi tambahan, dimana strategi-strategi ini disesuaikan dengan kondisi perusahaan, intinya konsultasi kami harus memastikan para pekerja terkait mampu berperan secara mandiri. Melakukan perubahan mulai dari ide, pelaksaaan sampai evaluasi dengan mandiri.
Beberapa catatan kami mengenai penyebab hambatan partisipasi:
- Perusahaan kurang memberikan waktu atau budget pekerja melakukan kegiatan di luar tugas pokok. Bahkan ada pemilik perusahaan berkata hal yang menurut kami jauh sekali dari konsep partisipasi, beliau mengataan kalau mereka bekerja berarti bukan untuk training atau membahas hal-hal lain. Padahal peran training, atau coaching sangat penting, terutama untuk pemerataan kemampuan.
- Program yang mengajak partisipasi tidak dirasakan memfaat oleh pekerja,malah seakan-akan membuat repot. Kami melihat banyak pekerja yang menyukai tugas-tugas harian. Padahal melaksanakan tugas harian akan membosankan. Memang kegiatan tambahan harus dijelaskan ke pekerja terkait dan harus disadari bahwa ada mamfaatnya. Misalkan dengan memberikan pemahaman manajemen waktu dan konsep bekerja akan memberikan minset dia sehingga bisa dihasilkan perubahan atau inovasi secara mandiri.
- Belum bisa membuktikan perubahan apa yang dibutuhkan mereka. Reject produk visual banyak ditemukan dan membuat mereka harus 100% chek dan itu sangat menyita waktu mereka, dengan menurunkan reject visual maka mereka akan mempercepat kerja mereka dan mereka merasa nyaman, nah tentu atasan mereka akan mulai bertanya perubahan ini, tetapi biasanya atasan di area itu akan susah peran dari pihak lain. Jadi undangan untuk partisipasi adalah pembuktian bahwa masalah yang ada mulai berkurang dan perlu diteruskan oleh peran mereka. Prinsipnya ada gula ada semut. Tetapi ingat keberhasilan atas keberhasilan yang perlu diteruskan akan bisa berjalan dengan bentuk konsultasi yang tepat.
Kalau dilihat kondisi pengalaman kami di atas, intinya adalah merubah persepsi seseorang mengenai suatu hal itu sangat penting, maksudnya kegagalan berpartisipasi disebabkan bisa karena bentuk penyampaian informasi /konsultasi yang tidak didapat, baik manajemen dan karyawan sendiri. Penting bagi para pembuat sistem atau orang yang mau melakukan perubahan untuk memposisikan diri menjadi mereka (pekerja dan manajemen). Penyampain informasi (konsultasi) menjadi hal penting dalam keberhasilan bentuk partisipasi.
Di sistem ISO 45001:2018, ketentuan partisipasipun digabung dengan proses konsultasi, kedua kegiatan ini dijabarkan di ISO 45001 pasal 5.2 mengenai Konsultasi dan Partisipasi Pekerja. Kami jabarkan dalam bentuk flow chart
Flow Partisipasi
Flow Konsultasi
Bagaimana bentuk partisipasi dan konsultasi di perusahaan anda? Pernahkan kita menciptakan perubahan partisipasi yang dignificant di tempat kerja?
Salam