Bahaya dan risiko tidak bukan dirasa dengan indra saja kemudian dinilai dalam tabel penilaian risiko, seharusnya diamati diukur baru dinilai risikonya. Pajanan atau exposure harus dipastikan seberapa besar yang ada di udara? Bila melebihi aturan ambang batas maka harus dilakukan pengukuran di dalam tubuh pekerja. Risiko akibat pajanan bahan kimia yang berbahaya dapat diketahui dalam jangka waktu yang lama dan biasanya banyak diabaikan. Penderita akibat pajanan adalah pekerja-pekerja yang senior atau yangsudah bertahun-tahun bahkan mereka merasakan ketika pensiun dari pekerjaan, keinginan pensiun dengan tabungan yang selama ini ada tidak terlaksana karena sakit yang dideritanya berbulan-bulan, bahkan ada yang sampai ke kematian. Menghindari atau mengurangi pajanan adalah menjadi fokus utama para ahli K3, fokus terhadap risiko jangka panjang.
Ditulisan ini saya akan memberikan paduan bagaimana memberikan penilaian risiko akibat pajanan suatu bahan kimia (British Health and Safety Executive HSG 173) yang dilakukan cara: 1. Lakukan evaluasi awal 2. Lakukan Survey dasar 3. Lakukan Survey Detail
Evaluasi Awal¸tindakan ini dilakukan untuk memperoleh semua informasi yang relevan mengenai penggunaan bahan kimia, pola kerja dan informasi lain dengan cara mengamati proses secara langsung untuk memastikan sumber pajanan yang dipakai yang kemudian sampai melakukan pengukuran kualitatif. Bila perlu lakukan interview atau survey ke pekerja mengenai keluhan yang dicurigai akibat pajanan.
Gambar 1. Flow Proses Printing
Pengamatan juga harus melihat kondisi atau layout dari area produksi, bila dinilai layout memberikan dampak yang sama maka ini bisa menjadi acuan pengukuran dasar dilakukan pada area yang sembarang, atau bisa saja area yang diukur adalah semua area karena memiliki sumber bahaya kimia yang berbeda-beda
Gambaran Detail Penggunaan Material
Hasil data dan informasi akan menentukan pelaksanaan pengukuran sampel di udara perlu dilakukan atau tidak. Bila memang diperlukan maka dilakukan Survey Dasar. Acuan di line printing diputuskan dilakukan survey dasar dengan pertimbangan kesesuain keluhan karyawan dengan informasi resiko akibat pajanan bahan kimia dan juga saya mempertimbangkan jumlah bahan kimia yang dipakai yang kemudian banyak terexpose ke pekerja
Survey Dasar¸biasanya survey dasar dilakukan dengan mengambil sampel pengukuran area yang paling terburuk atau tertinggi pajanannya, indikasi di proses printing adalah bau atau hasil interview ke karyawan menyatakan banyaknya keluhan seperti pusing. Bila agak susah menentukan pajanan yang tertinggi maka bisa dilakukan pengukuran pada semua shift dan semua area. Ketentuan atau acuan adalah nilai pajanan yang harus di bawah OEL (Occupational Exposure Limit) atau NAB (Nilai Ambang Batas). Bila memang terdapat di bawah NAB maka tidak diperlukan lagi survey lebih detail. Bila melebihi maka survey detail harus dilakukan.
Survey Detail¸ survey detail untuk memastikan pajanan di dalam tubuh tidak melebihi ketentuan. Beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melakukan survey detail adalah: pengambilan sampel ke orang yang meliputi keseluruhan shift dan mencakup semua variasi kondisi kerja. Misalkan harus di survey detail di proses printing pada pekerja yang mencuci screen, melakukan proses mixing dan tentu yang melakukan proses printing. Jumlah Pekerja yang disampling diatur sesuai dengan Populasi, jumlah sampel TOP dan derajat kepercayaan (Sumber Leidel, et al., 1977 Occupational exposure Sampling Trategy. NIOSH)
Perbaikan terhadap pajanan yang melebihi harus dilakukan dan evaluasi ini juga menjadi inputan bagi perusahaan melalui MCU (medical check up) spesifik pada pekerja untuk memastikan efektifitas pengendalian kontrol terhadap pajanan dan kesehatan pekerja.
Sudahkan perusahaan anda mereview pajanan di udara dan atau di tubuh pekerja?
Salam
www.improvementqhse.com