Dalam mendevelop Sistem Manajemen Keselamatan Ketenaga Listrikan (SMK2) sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 10 Tahun 2021, dipersyaratkan agar Perusahaan mempunyai strategi untuk Melakukan Peningkatan Penerapan SMK2 secara Berkelanjutan (lihat point A3b). Untuk point dapat dilakukan melalui menganalisa proses bisnis yang saat ini berjalan dan mengidentifikasi dampak/risiko serta menetapkan tindakan apa yang dibutuhkan saat SMK2 diterapkan di perusahaan. Maksud sub kreteria ini diinterpretasikan agar Perusahaan mempersiapkan apa yang dibutuhkan dan dilakukan saat ada sistem baru. Karena ini bisa dikategorikan dengan perubahan maka bisa saja prosedur Manajemen Perubahan bisa menjadi referensi.
Terkait dengan apa yang dilakukan saat penambahan SMK2 ke dalam sistem manajemen, pada tahap awal biasanya dilakukan review proses bisnis, setelah itu diikuti dengan pelaksanaan diintegrasikan atau penambahan prosedur ke dalam sistem
Secara umum pelaksanaannya bisa seperti ini:

Untuk bukti sub kreteria ini A3B ini, pastikan ada
- proses bisnis awal
- Proses bisnis final
- Before dan after prosedur dan laporan perubahannya
- Laporan perubahan sistem dan action plan perubahan mulai dari laporan struktur organisasi, penentuan PIC, training yang dibutuhkan, penambahan sarana/prasarana dst
Dengan adanya model pelaksanaan seperti ini diharapkan sistem manajemen Perusahaan yang berjalan dapat berubah sesuai keperluan SMK2 dan dapat ditinjau ulang secara berkala dan sesuai dengan strategi perubahan yang direncanakan Perusahaan dan tentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan kelistrikan di Indonesia
Salam SMK2