P2K3 TIDAK BERPERAN

P2K3 memang mempunyai kekuatan dalam organisasi dan pelaksanaan kegiatan, hal itu karena didukung oleh peraturan dan perundangan, ya ada dasar hukum pembentukan dan pelaksanaannya. Tetapi actualnya P2K3 dinilai memang berperan tetapi tidak strategis atau bahkan ada yang hanya pajangan saja, yang penting ada struktur P2K3 di perusahaan sehingga ketika ada audit sistem, kunjungan pihak depnaker atau ketika mengikuti tender atau memenuhi persyaratan CSMS tertentu, ADA STRUKTUR P2K3. Kondisi kurang efektifnya peran P2K3 atau ada opini P2K3 tidak berperan, sebenarnya sama dengan kendala penerapan sistem yang efektif, hal ini karena P2K3 merupakan struktur yang berperan di dalam kegiatan semua departemen.

Kami coba angkat beberapa aspek yang kami jabarkan sedikit dari pengalaman dan beberapa dari survey yang kami lakukan di beberapa client, semua aspek ini dihasilkan adalah dari diskusi pada Juni 2015 di tempat kami membahasan kenapa P2K3 tidak berperan dalam mengurangi kecelakaan atau penyakit akibat kerja:

  • TIDAK ADA LINK ANTARA STRUKTUR P2K3 DENGAN DEPARTEMEN LAIN. Sederhananya kami simpulkan tidak ada konsep perencanaan alur kerja team P2K3 terhadap departemen lain di suatu perusahaan, silahkan lihat tulisan kami mengenai bagan konsep P2K3 di tulisan kami di http://improvementqhse.com/optimalkan-p2k3/. Seharusnya disepakati dulu bagannya interaksi dengan departemen lain, baru membentuk P2K3. P2K3 seharusnya mempunyai link ke semua departemen atau area kerja, misalkan ke Klinik, Kantin, Produksi, HRD dll
  • TEAM P2K3 KURANG MEMAHAMI PROSES BISNIS PERUSAHAAN. Bukankah produktifitas jadi salah satu tujuan SMK3? Kalau kita melihat kegiatan itu adalah sistem integrasi, maka pembahasan aspek produksi atau teknis-kerja adalah sama dengan pembahasan K3. Bayangkan kalau TEAMNYA APALAGI SEKRETARIS K3NYA TIDAK MEMAHAMI PROSES UTAMA, ini yang membuat seringnya rekomendasi oleh P2K3 lemah di teknis kerja produksi atau pekerjaan teknis. Jadi bentuk team P2K3 dengan pekerja yang bekerja lebih lama dan memahami proses di perusahaan.
  • ANGGOTA DOMINAN DARI PERWAKILAN PEKERJA, padahal 50% harus dari management atau managerial. Bagaimana bisa berjalan? Apalagi anggota dominan diisi oleh tenaga kerja yang relatif baru atau kurang berpengalaman. Jadi pastikan sertakan para management atau manager. Bila beda lokasi antara Head Office dan site, ikutkan manager yang di head office juga.
  • TIDAK KREATIF DALAM MEMBERIKAN ARGUMEN. Ini sama dengan kurangnya pemahaman mengenai program apa yang diajukan. Kurangnya pemahaman maka pekerjaan atau kegiatan hanya sebatas ketentuan yang dipersyaratkan saja. Melakukan sesuatu hanya dengan latar belakang persyaratan akan menumpulkan logika, seharusnya berdasarkan kebutuhan. Contoh anggaran K3 yang tidak disetujui didiamkan, lalu beberapa pengurus mengatakan pengusaha tidak komit, padahal penyebabnya adalah tidak adanya argumen yang jelas dari team P2K3 mengenai kegiatan yang di anggarkan. Jadi buat laporan dengan memberikan keuntungan perusahaan lalu presentasikan, bila perlu sajikan keuntungan yang sudah terjadi.
  • KURANGNYA KOORDINASI REGULER, terutama untuk perusahaan dengan lokasi di beberapa tempat atau Head office dan site yang berbeda tempat. Kurangnya koordinasi menimbulkan banyak pelaksanaan K3 yang tidak berjalan. Walaupun anggaran K3 sudah disampaikan dengan email tetapi perlu juga dengan penjelasan melalui meeting, jadi buat meeting reguler, lalu dikomitkan menjadi fix agenda sehingga sudah pasti dijalankan, bilapun emergency terjadi tetap minta meeting dijalankan, tetapi ingat selalu sajikan perubahan K3 saat meeting selama 1 bulan yang lalu
  • TIDAK MEMILIKI SIFAT NGOTOT terhadap rencana kerja yang baik bagi perusahaan. Saran dari kami adalah membuat argumentasi yang sifatnya tidak hanya berasal dari peraturan, tetapi juga keuntungan perusahaan. Bila kita bisa memberikan jaminan keuntungan, bila perlu dalam bentuk uang atau nilai tertentu, maka dipastikan anggaran atau program K3 disetujui. Untuk hal yang mendasar seperti pemenuhan APD, alat P3K kadang kita harus ngotot, karena ini untuk kepentingan perusahaan juga. Jadi ngotot saja tetapi tetap sopan dan mempunyai dasar yang kuat. Ada keuntungan, ada bukti bahwa K3 efektif berjalan lalu kita ngotot, saya yakin yang timbul adalah rasa penghargaan ke team P2K3
  • BERANI MENGEMUKAKAN FAKTA potensi kecelakaan atau penyakit yang ditimbulkan karena aktifitas kerja, kalaupun managemen tidak mau, harus berani mengatakan ke direktur / manajemen untuk konsekuensi kerugian atau accident yang nantinya timbul. Jadi selalu gunakan foto-foto dan data-data dalam berbicara tentang K3
  • MEMAHAMI TEKNIS K3 ATAU PERATURAN PERUNDANGAN. Semua aspek mempunyai dasar, dengan memahami dasar ketentuan atau peraturan perundangan akan memberikan kemampuan kita dalam hal berargumen. Jadi pastikan ada review peraturan perundangan, lihat dibalik ketentuan di tiap peraturan perundangan, gali saja dan sampaikan ke perusahaan.
  • SELALU BERPIKIR PROJECT K3 MEMBUTUHKAN UANG, coba lakukan kegiatan tanpa biaya besar atau tanpa biaya tetapi memberikan dampak besar. Misalkan memberikan training dasar K3 atau dasar bahaya/risiko kerja ke semua pekerja, melakukan inspeksi dan kemudian data inspeksi dijadikan bahan training. Coba lalukan training, inspeksi, dan pelaporan secara kontinue, maka dari pengalaman kami akan tercipta perubahan, minimal perubahan kedekatan personal team K3 atau P2K3 terhadap semua pekerja, sehingga coaching atau teguran ketika team K3 melakukan inspeksi di lapangan akan mudah diterima. Coba bayangkan bila kita tidak dekat dengan pekerja lapangan lalu memberikan teguran…? Jadi mulailah dari yang sederhana / kecil dan memberikan dampak.. ya training dan inspeksi!
  • LAPOR KE MANAJEMEN DENGAN SOLUSI, ya solusi harus ada, jangan hanya melaporkan fakta ketidaksesuaian saja. Perlu rekomendasi solusi. Ini akan membuat ringan tugas manajemen. Bila perlu beberapa alternatif solusi.
  • TEAM P2K3 MEMPUNYAI PROGRAM KE SEMUA ASPEK K3: keamanan, kesehatan, ergonomik dll, jadi pahami K3 tidak hanya keselamatan saja, tetapi yang lain, membahas K3 secara seimbang akan memberikan inputan perbaikan yang lebih banyak. Silahkan baca artikel yang menjelaskan bahwa K3 bukan hanya safety di http://improvementqhse.com/k3-bukan-safety-saja/

Mungkin masih banyak aspek lain seperti leadership, teamwork yang perlu diangkat, silahkan ditambahkan. Yang penting pastikan tidak benar bahwa P2K3 tidak berperan