Dalam ketentuan di pasal IATF 16949 diceritakan khusus mengenai mesin, mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi target terhadap aktifitas terkait mesin (predictive, preventive dan corrective). Berikut point-point yang membahas aktifitas terhadap mesin menurut IATF 16949:
- Bagaimana kalau ada mesin baru dan atau ada project baru atau ada peningkatan metoda dan upgrade mesin-mesin pabrik? Bagaimana ketentuannya? [IATF 16949 pasal 7.1.3.1]
- Ada aturan bagaimana hal itu dilakukan
- Ada laporan ketika mesin dating atau saat pelaksanaan commissioning, sampai bagaimana laporan handovernya?
- Apasaja yang menjadi pertimbangan isi laporan? (material flow, material handling s.d control produk yang tidak sesuai)
- Bagaimana bentuk review keberhasilannya?
- Ada laporan handover yang menjelaskan hasil di proses dan atau produk
- Bagaimana rencana control maintenance selama pengembangan atau masa produk atau mesin baru?
- Bila ada proses yang disubcont, bila memungkinkan bagaimana peran maintenance untuk pelaksanaan project baru disubcont?
- Sejauh mana prinsip lean manufacturing dilakukan, misalkan penempatan/layout mesin?
- Bagaimana pelaksanaan verifikasi parameter pada mesin? Misalkan [IATF 16949 pasal 7.1.5.2.1]
- Proses heat treatment maka yang harus ada diverifikasi thermokopel
- Proses Electroplating, dimana waktu proses diverifikasi denganstopwatch
- Dan flow gas pada mesin Heat treatment diverifikasi dengan flow meter nya
- Rotation speed pada mesin yang berputar diverifikasi dengan tachometer
- Bagaimana penanganan part penting, apa bentuk contingency nya? Dan control penyimpanannya? Detail contingency plan seilahkan lihat di http://www.improvementqhse.com/contingency-plan-menurut-iatf-16949/ [IATF 16949 pasal 8.5.1.5]
- Bagaimana bentuk CSR terkait maintenance dipenuhi, apakah PIC maintenance memahaminya? Misalkan ada customer yang mensyaratkan adanya kanban Maintenance untuk perbaikan mesin yang dipakai untuk memproduksi produknya, atau ada Client yang mensyaratkan kalibrasi termokopel pada mesin extruder yang memproduksi produk mereka. Nah sejauh mana ini dipenuhi? Bagaimana bentuk review dan mampu telusurnya? Silahkan lihat artikel terkait CSR di http://www.improvementqhse.com/customer-requirement-cr-dan-customer-specific-requiement-csr-2
- Bagaimana Performance mesin direkap dan dieveluasi? Nilai apakah yang dipakai untuk mereview kegiatan maintenance selain donw time? Misalkan bisa dipakai nilai MTTR, MTBF dan nilai OEE. Lalu bagaimana mereview selisih antara MTTR dan Downtime? Berapa nilai batasan selisihi yang wajar antara antara MTTR dan Down Time?
- Bagaimana target dan evaluasi dilakukan? Perlu dilakukan evaluasi terhadap kecenderungan masalah? Misalkan kenapa masalah bearing / masalah electric belakangan ini sering timbul? Kenapa ada peningkatan masalah di panel selama 1 bulan terakhir (data perbaikan panel relative banyak). Jadi maintenance idak hanya menganalisa on spot probem tetapi melihat trend masalah yang paling banyak?
- Untuk pekerjaan subcont maintenance , sejauh mana dilakukan evaluasi subcont? Bagaimana bentuk evaluasinya
- Bagaimana bentuk verifikasi hasil perbaikan atau pemeliharaan mesin tahunan/overhauld? Bagaimana bukti ok/tidaknya kegiatan maintenance dilihat dari sisi hasil chek produk? Siapa yang mereview hasil produk itu?
- Apakah semua Risk Assesment dilakukan terhadap semua aktifitas mesin?
- Bagaimana metoda preventive dan predictive maintenance?
Persyaratan merupakan perintah umum, pegembangan dari pasal bisa disesuaikan dengan kebutuhan di perusahaan masing-masing, satu persyaratan bisa dibuat sederhana atau diperdalam. Bila ada yang ingin didiskusikan silahkan hubungi consultant@improvementqhse.com atau join di group IATF 16949 Indonesia melalui no 0813-8438-0326
Salam