Dilaporkan di https://www.iatfglobaloversight.org/statistics/ tentang temuan audit IATF 16949, ada 4 aspek terbesar temuan major/minor IATF 16949:
- Problem Solving (perbaikan atau pencegahan)
- Coretool (APQP-CSR, FMEA+Control Plan, MSA, SPC-termasuk statistic tool)
- Contingency Plan
- TPM
Ini juga dibahas di link: http://www.improvementqhse.com/10-temuan-major-minor-terbanyak-di-sistem-iatf-16949/.
Dari beberapa tulisan kondisi 4 aspek terbesar temuan major/minor IATF 16949, juga sama dengan masalah di perusahaan lokal, dimana diutarakan bahwa ada 9 masalah manufaktur lokal, maksudnya lokal itu adalah PMDN yang kelas industri menengah ke bawah dan banyak industri kelas bawahnya. . Detail pembahasan 9 masalah manufaktur Indonesia dapat baca di link: https://www.jurnal.id/id/blog/tantangan-industri-manufaktur-dan-cara-mengatasinya/ . Jadi apa yang harus dilakukan? Training! Semoga sudah! Hmm prakteknya? Atau belum punya Tim di pabrik yang sevisi, yang sama-sama berpikir 9 masalah itu atau ke-4 issue dari IASTF 16949? Atau memang koordinasi di internal yang buruk atau jangan-jangan dari diri kita sendiri yang enggan melakukan perubahan?
Di Majalah Kontan edisi 3 Mei 2023, membahas Ekonomi Kawasan, yang menginformasikan bahwa Industri Thailand kalau dilihat dari Purchasing Manager Index (PMI), bisa dikatakan sangat baik, karena nilai PMI-nya tertinggi, bahkan mencatat rekor tertinggi di nilai 60.4, dan untuk Indonesia, nilai PMI-nya 50, dan nilai 50 dinilai masih bagus, bahkan untuk PMI manufaktur Indonesia di April 2022 di level 52.7. PMI Indonesia dinilai sangat bagus karena bisa mengungguli PMI negara-negara di Asia utara, seperti Korea Selatan (48.1) dan Taiwan (47.1). Cukup berbangga juga, bangganya ya karena salah satu sisi kemajuan suatu bangsa itu, bisa di lihat dari kemajuan manufakturnya. Walau Industri manufaktur di Indonesia, yang ada di lingkup Original Equipment Manufacturer (OEM) banyak perusahaan asing, tetapi tetap ada harapan kalau perubahan ke arah yang lebih baik itu terjadi. Semoga manufaktur lokal kita juga semakin maju, tidak hanya produksi part asesoris saja, tetapi bisa sekunder part atau bahkan part utama kendaraan. Dan juga tidak hanya memproduksi part after market saja, tetapi bisa masuk dalam lingkup supplier OEM automotive dunia yang ada di Indonesia.
Jadi perkuat 4 aspek di atas dan 9 kelemahan manufaktur Indonesia.
Salam Manufaktur
bagi perusahaan anda yang ingin melakukan inhouse training tentang 4 issue di atas, silahkan hubungi Nova di 08777-178-1334 atau email di marketing@improvementqhse.com
training bersifat praktek ke penyelesaian actual di line produksi/di perusahaan anda
