5 HAL YANG BISA MEMBUAT FMEA AIAG-VDA BERNILAI

Sewaktu kami beberapa mengikuti training atau bahkan mengajar mengenai AIAG-VDA FMEA, ada kekuatiran besar yang menurut kami HARUS DIKALAHKAN TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBUAT FMEA, yang di maksud ITU adalah kekawatiran bagaimana FMEA itu dibuat BUKAN untuk memperbaiki PROSES internal kita. Mmengenai cara Pengisian table FMEA versi baru, menurut kami begitu mudahnya untuk dilakukan. Awalnya untuk memperbaiki proses adalah bagaimana kita mampu menampilkan masalah yang ada di proses dan melihat tugas pekerjaan sehari-hari kita sebagai suatu tantangan yang nantinya membentuk kita menjadi pekerja yang lebih baik.

Kami berpikir, periu harus pikir keras bagaimana membuat strategi-strategi sehingga FMEA memang dipakai sesuai bobotnya atau bernilai.  Jadi ada 5 aspek yang perlu dipertimbangkan untuk membuat FMEA itu bernilai, di manual FMEA disebutkan hanya 4 saja, tetapi dari pengalaman kami, kami perlu menambahkan 1 aspek lagi. Berikut 5 hal itu

  1. COMPLETE, intinya jangan sampai ada proses/digram Part yang tidak diFMEAkan, identifikasi semua harus kuat sehingga semua proses/bagian part (block/boundary diagram) yang mempengaruhi ke fungsi diFMEAkan. Terlepas akan banyaknya pekerjaan karena identifikasi yang matang, itu kita pikir nanti saja. Bagaimana mungkin kita berharap terhadap sesuatu yang baik tetapi kita sendiri tidak mengidentifikasi semua potensi kegagalan dari proses atau part.
  2. REFERENCE, membahas kegagalan bukan hanya membahas yang kita tahu saja, cobalah merasa kurang, dengan merasa kurang walau proses kita yang selama ini lakukan dan sepertinya tidak ada kendala maka akan timbul sifat yang merespon masukan atau kekurangan. Nah ketika ada respon atau kekurangan maka akan mudah kita untuk mencari penyebabnya. Mencari penyebab bisa dari:pengalaman kita, benchmark, reference, manual proses atau bahkan research-research. Bayangkan kalau kita sudah merasa tahu, marasa lebih tahu akan sukar memperbaiki proses
  3. TRUE, gambarkan semua potensi akibat dari kegagalan. Coba mau repot di awal. Lebih baik repot/sibuk di awal dengan menginformasikan potensi kegagalan. Kerepotan di awal akan mempermudah kita melakukan proses selanjutnya
  4. CLEAR, gambarkan secara spesifik, bisa gunakan reference atau informasi/data yang orang yang lebih ahli. Dengan membuat specific akan lebih memberikan kejelasan masalah dan tindakan sehingga asumsi-asumsi dapat dikurangi, bukankah asumsi-asumsi akan melahirkan pemborosan dari tindakan yang sesungguhnya tidak perlu?
  5. REALISTIC, ungkapkan semua kegagalan dengan alasan-alasan yang pas, tidak usah terlalu jauh-jauh berpikir terhadap penyebab, cukup dulu yang bisa kita rasakan langsung di proses. Jangan ungkapkan hal-hal yang extreme sebagai penyebab (gempa, Blackout, sabotase, manipulasi dll). Angkat saja kegagalan dari persepsi yag selama ini timbul, misalkan: Judment atau action yang layak, bentuk kontrol yang dinilai kurang dll)

Ke-5 hal itu untuk saat ini bisa dihasilkan  salah satunya dengan memilih team FMEA yang tepat, pilihlah team dimana mereka mau belajar, bersifat kreatif, memahamai proses dan problem solving, tangguh  dan mempunyai jiwa leadership. Sekali lagi, penentuan team FMEA sangat perlu dan pastikan ada satu persepsi bahwa memahami FMEA bukan dominan memahami teori FMEA itu tetapi sedalam apa dan sebanyak apa team MEMPRAKTEKKANNYA dan kalau perlu BERHASIL menurunkan risk/masalah di tempat kita.

 

Salam FMEA yang tidak hanya sekedar isi FORM

 

www.improvementqhse.com